BANJARNEGARA – Guru sejarah berperan dalam membentuk dan menumbuhkan kesadaran sejarah dari generasi ke generasi. Di sinilah peran strategis guru untuk menjadi pengawal peradaban bangsa.
Demikian disampaikan Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Kabupaten Banjarnegara Candra Bahara saat pengukuhan pengurus AGSI Banjarnegara, baru-baru ini.
Menurutnya, hanya bangsa yang besar yang mau belajar dari sejarah bangsanya. “Dan peran membentuk dan menumbuhkan kesadaran sejarah ini ada di pundak guru-guru sejarah,” katanya.
Dikatakan, saat ini AGSI sedang intensif menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga untuk penguatan pendidikan karakter melalui pembelajaran sejarah. Di tingkat nasional, AGSI menjalin kerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) terkait pemanfaatan arsip digital dalam pembelajaran sejarah.
Selanjutnya, AGSI juga bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk menggali tentang salam nasional Pancasila sebagai upaya penyadaran Bhinneka Tunggal Ika.
“Di level lokal, AGSI Banjarnegara tengah aktif mendorong terbitnya Peraturan Daerah tentang Cagar Budaya untuk melindungi cagar budaya yang ada di Banjarnegara,” jelasnya.
Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sejarah SMK Kabupaten Banjarnegara, Afid Purnomo mengatakan, MPMP Sejarah dengan AGSI akan saling melengkapi bagi guru sejarah. Bahkan, dengan adanya dua lembaga ini maka gerakan guru sejarah akan lebih masif.
“AGSI banyak bermateri kepengurusan anak-anak muda progresif dengan intelektualitas tinggi. Kami optimistis AGSI mampu memperkuat peran guru sejarah,” ujarnya.
Pihaknya juga mengaku sangat dibantu oleh AGSI yang menuntut agar mata pelajaran sejarah di SMK tidak hanya dua jam dan hanya di kelas X saja. AGSI konsisten menuntut pembelajaran sejarah harus dari kelas X sampai XII dengan alokasi minimal dua jam pelajaran.
“Itu tuntutan yang rasional dan sangat mendukung penguatan pendidikan karakter melalui sejarah,” jelasnya.
Wakil Bupati Banjarnegara Syamsudin berpesan agar AGSI dapat menjadi garda terdepan dalam penyadaran sejarah kepada masyarakat Banjarnegara. Pihaknya berharap ada aksi nyata dari organisasi ini, untuk menumbuhkan kesadaran sejarah dengan pembelajaran yang berkualitas. “Semoga para pengurus AGSI dapat mewujudkannya,” ujarnya.
Selain mengukuhkan, Wabup yang juga didapuk sebagai Dewan Pembina AGSI Kabupaten Banjarnegara memimpin langsung puluhan pengurus AGSI membacakan ikrar guru sejarah. (K36-60)