PURWOKERTO – Kemunculan era masyarakat 5.0 atau society 5.0 mulai diperkanalkan Pemerintah Jepang. Di negara tersebut, teknologi digital telah menjadi bagian sehari-hari dan diaplikasikan pada kehidupan manusia.
Rektor Institut Teknologi (IT) Telkom Purwokerto, Dr Ali Rokhman MSi mengemukakan, era society 5.0 harus disambut dengan kesiapan sumber daya manusia yang menguasai teknologi. Oleh karena itu, pihaknya berupaya berbagi pengetahuan tentang teknologi informasi kepada masyarakat.
“Saat ini kami pun menyesuaikan diri dengan ciri khas IT Telkom Purwokerto. Saat ini kami kembangkan kurikulum yang meliputi HATS (Health Care, Agro Industry, Tourism, and Small Medium Enterprise),” ujarnya saat membuka Seminar Nasional Towards Society 5.0 di Hotel Java Heritage, Purwokerto, Sabtu (30/11).
Menurut Ali, perkembangan Society 5.0 di Jepang disebabkan karena masyarakat menyadari bahwa mereka menjadi bagian dari teknologi. Era tersebut ditandai dengan adanya big data dan Internet of Things. Keduanya berubah bentuk menjadi kecerdasan buatan dan menyentuh setiap aspek kehidupan masyarakat.
Lima Fase
Sementara itu, praktisi telekomunikasi, Sinta Novanana ST MSi mengatakan, ada lima fase untuk menuju society 5.0. Aspek pertama yaitu society 1.0, masyarakat pada zaman berburu, sementara society 2.0 masyarakat mengenal pertanian dan 3.0 masyarakat mengenal industri ditandai dengan adanya listrik.
Fase selanjutnya, yaitu society 4.0 adalah masyarakat informasi. Dalam fase ini masyarakat membagikan informasi di internet.
“Society 5.0, fase teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat,” jelas Sinta.
Selain seminar nasional juga diadakan kegiatan publikasi karya ilmiah dengan fokus topik membahas bidang teknik informatika (Informatic Engineering), Teknik Industri (Industrial Engineering), Creative Media (Kreatif Media), Teknik Telekomunikasi (Telecommunication Engineering), dan Teknik Elektro (Electrical Engineering).
Publikasi karya terbaik mendapat penghargaan Best Paper dan Best Presenter. Untuk Best Paper diraih oleh Muhammad Idham Habibie dengan judul paper “Deteksi Fraud menggunakan metode K-Means dan Euclidean Distance dalam sensor IoT”. Sementara kategori Best Presenter diraih oleh Wahyu Sapto Aji, berjudul “Angle of Repose Measurement Tool Development Based on iMAGE processing with Hough Transform.”
Selain Sinta sebagai narasumber, hadir pula Ketua Asosiasi Persatuan Dosen Informatika (Aptikom) Professor Zainal A Hasibuan.(K35-37)