PURBALINGGA – Kebakaran hutan di lereng Gunung Slamet yang teejadi sejak Rabu (11/9) untuk sementara berhasil dipadamkan, Jumat (13/9) sore. Luas kebakaran mencapai 14,3 hektare dengan kerugian Rp 7,5 juta per hektare.
Wakil Administratur Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur, Sugito mengatakan, hingga kemarin sore, sementara api dinyatakan padam.
(Baca Juga: Tim Penanganan Karhutla Gunung Slamet Masih Disiagakan)
Kemarin setidaknya 500 personel dikerahkan untuk memadamkan api. Tim berasal dari Perum Perhutani KPH Banyumas Timur dan jajaran, Polres Purbalingga, Kodim Purbalingga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Satpol PP Purbalingga, Forkompincam Karangreja, Anak Remaja Bambangan (Aremba), SAR, Tagana, komunitas pecinta alam, warga dukuh Bambangan Desa Kutabawa dan dukuh Gunungmalang Desa Serang.
“Pemadaman dibagi menjadi empat sektor. Pemadaman dilakukan secara manual memukul-mukul api dengan ranting basah. Selain itu, tim membuat pemisahan area yang sudah terbakar dengan area yang belum terbakar untuk melokalisir lokasi kebakaran,” terangnya dalam siaran pers.
(Baca Juga: Api Kembali Muncul Hutan di Gunung Slamet)
Lokasi kebakaran di hutan lindung pada ketinggian 1.800 MDPL, Petak 58A wilayah kerja Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Serang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gunung Slamet Timur KPH Banyumas Timur. Wilayah administratif turut Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
Menurutnya, kondisi lapangan, lokasi kejadian berisi tanaman pinus dengan kondisi medan yang berjurang. Di bawahnya terdapat semak yang tebal dan lebat dengan ketinggian sekitar 50 centimeter. Semak yang kering menyebabkan mudah terbakar.
“Penyebab kebakaran diduga akibat kelalaian anggota masyarakat sekitar,” katanya.
Sementara itu, meskipun sudah dinyatakan padam, namun pihaknya masih melakukan pemantauan di lokasi kebakaran tersebut. Tadi malam, tim kecil melakukan penyisiran ke lokasi potensi-potensi bara api. (ri-1)