BANJARNEGARA – Informasi yang berkualitas harus berbasiskan data yang akurat. Sebaliknya, informasi tanpa data akan diragukan dan bisa jadi informasi tersebut hoaks atau berita bohong.
Demikian disampaikan Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Banjarnegara Setya Adi Prabayuwana saat membuka kegiatan input data Banjarnegara dalam Angka, Rabu (25/9). “Data merupakan komponen utama informasi. Data yang akurat sangat berguna dan bisa dijadikan bahan evaluasi serta sebagai acuan perencanaan kegiatan,” katanya.
Menurutnya, merencanakan suatu program yang terukur, logis, dan rasional harus berbasis data. Karena itu, proses penyusunan data dan pengolahan data merupakan proses yang sangat penting dan menentukan.
“Semakin bagus kondisi suatu data, maka akan semakin baik digunakan sebagai rujukan untuk berbagai keperluan,” terangnya.
Karena itu, pihaknya berharap seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi vertikal yang di Banjarnegara untuk memberikan data yang obyektif dan valid. Hal ini berkait dengan akan dipublikasikannya data dalam bentuk buku dan open source di web. Jangan sampai ada data yang lemah, apalagi hasil rekayasa.
“Hati-hati dengan data, sebab data itu bicara. Kalau tidak logis dan tidak rasional pasti akan menyesatkan. Sampaikan dengan jujur, karena ini akan menjadi rujukan banyak pihak,” tandasnya.
Kepala Bidang Statistik dan Persandian Dinkominfo Banjarnegara, Sri Pinasti menambahkan, peserta input data Banjarnegara dalam Angka merupakan operator data dari semua OPD dan instansi vertikal yang ada di Kabupaten Banjarnegara. Data tersebut akan menjadi data base sebagai bagian dari Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD).(K36-60)