PURWOKERTO – Rencana pembenahan taman kera komplek Masjid Saka Tunggal Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas akan dimulai tahun 2020. Selain akses menuju kawasan objek wisata religi tersebut sejumlah fasilitas juga bakal dibenahi.
“Kami sudah berbincang dengan Dinas Pekerjaan Umum. Tahun depan mulai dikerjakan, sesuai perintah bupati,” kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Asis Kusumandani, Rabu (23/10).
Menurutnya, perbaikan akses meliputi pelebaran jembatan serta ruas jalan menuju Taman Kera. Tahap selanjutnya, yaitu pembenahan saluran air dan penataan lingkungan.
Asis mengatakan, pihaknya harus berkoordinasi dengan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat untuk pemanfaatan lahan. Selain itu, pembenahan lingkungan masjid yang merupakan cagar budaya perlu mendapat rekomendasi dari Balai Pelestari Cagar Budaya Jawa Tengah.
“Itu masjid kan cagar budaya. Jadi perlu konsultasi dengan BPCB. Mana yang bisa diperbaiki atau harus dijaga keutuhannya,” ujarnya.
Asis mengatakan, Taman Kera dan Masjid Saka Tunggal ini memiliki keunikan tersendiri. Sebab, selain karena keberadaan kera ekor panjang, masjid tersebut diduga merupakan masjid tertua di Indonesia.
Adapun di wilayah Banyumas, terdapat dua objek wisata religi yang ditinggali kawanan kera. Pertama, di Makam Sonhaji atau Makam Karangbanar, Desa Kalisalak, Kecamatan Banyumas dan kedua di Masjid Saka Tunggal.
“Keberadaan kera itu unik dan menjadi hiburan tersendiri,” ujarnya.
Sementara itu, pegiat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sakatunggal Desa Cikakak, Andi Purnomo mengatakan, selain pembenahan fasilitas, atraksi wisata di Desa Cikakak juga perlu ditambah. Tak hanya mengandalkan festival yang berjalan setahun sekali.
“Kami sudah punya kegiatan seperti pasar kuliner. Biasanya digelar sewaktu bulan puasa. Itu bisa diarahkan menjadi destinasi atau pasar digital,” ujarnya. (K35-60)