PURWOKERTO – Seluruh pengelola madrasah di Kabupaten Banyumas, diingatkan untuk tidak melakukan rekayasa dalam melakukan proses input data tentang kondisi madrasah ke dalam sistem aplikasi EMIS (Education Management Information System).
Data tersebut akan digunakan sebagai acuan bagi pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan yang diambil, sehingga tidak boleh dibuat-buat.
Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas, Imam Hidayat, proses pendataan yang dilakukan oleh pihak madrasah melalui tenaga operator, semestinya dilakukan secara riil, sesuai kondisi yang sebenarnya. Madrasah tidak diperbolehkan menambah atau mengurangi data terkait kondisi madrasah.
“Data yang diinput ke dalam sistem aplikasi EMIS merupakan data penting. Sebab kebijakan yang akan diambil pemerintah ke depan akan berpedoman pada data tersebut,” katanya saat acara Bimbingan Teknis Aplikasi EMIS Semester Gasal bagi tenaga operator madrasah di Purwokerto, Selasa (24/9).
Di dalam data EMIS ini, lanjut dia, berisi beragam data, mulai dari data tentang kondisi fisik bangunan, jumlah peserta didik, jumlah guru sampai data-data lain yang berkaitan dengan madrasah.
“Dalam proses penyaluran dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), BOP (Bantuan Operasional Pendidikan), dana bantuan PIP (Program Indonesia Pintar), UN (Ujian Nasional) hingga penyaluran TPG (Tunjangan Profesi Guru), dasarnya menggunakan data EMIS itu,” jelas dia.
Sementara Muhammad Asyiq dari Seksi Kelembagaan Kanwil Kemenag Provinsi Jateng, mengatakan, saat ini proses input data ke dalam sistem aplikasi EMIS belum bisa berjalan optimal lantaran mengalami kendala terkait server di Kemenag pusat.
Oleh karena itu, ke depan akan dilakukan upaya perbaikan. Salah satunya dengan membangun sebuah sistem software maupun hardware yang lebih baik, sehingga mampu menampung data dengan kapasitas yang lebih besar.
“Saat ini sistem koneksi pada server memang masih kurang bagus. Namun dengan adanya upaya untuk melakukan perbaikan, diharapkan ke depan proses input data ke dalam sistem aplikasi EMIS akan semakin lancar tanpa mengalami hambatan,” tandasnya. (H48-20)