PURWOKERTO – Pengembangan pariwisata membutuhkan sinergi antar pelaku wisata, unsur pemerintah, kalangan biro perjalanan, pebisnis kuliner dan belanja serta komunitas maupun organisasi wisata. Sebab, seluruh elemen tersebut memiliki peranannya masing-masing.
Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Saptono Supriyanto mengatakan, sinergi itu tidak hanya dalam bentuk kerjasama even. Melainkan dalam penyusunan paket wisata.
“Komunikasi antar pelaku ini memang yang belum tersambung. Ke depannya, kita fasilitasi pertemuan antar pelaku bisnis restoran, pusat oleh-oleh, jajanan maupun cinderamata, biro perjalanan sampai pemandu wisata,” katanya, Senin (25/11).
Menurut Saptono, biro perjalanan wisata menjadi ujung tombak yang gelama ini mempromosikan destinasi wisata Banyumas. Namun, kerjasama dengan kalangan perhotelan, restoran, maupun pusat oleh-oleh belum terjalin dengan maksimal.
Dia mengatakan, kepercayaan antar pelaku wisata ini perlu dibangun dalam persaingan yang sehat. Tujuannya agar, biro perjalanan yang berperan mencari wisatawan berminat untuk menawarkan wisata belanja dan kuliner sebagai bagian dari paket wisatanya.
“Itu bertahap, memang butuh sosialisasi. Agar biro wisata mau membawa wisatawan ke Banyumas butuh peran dari pelaku wisata lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Banyumas, Heri Nursinto mengatakan, selama ini pemandu wisata menjadi penghubung dengan destinasi wisata. Dia akan mengemas hal-hal yang ada di sekitarnya menjadi menarik dan unik untuk dikunjungi kembali.
“Jadi antara biro perjalanan, pemandu, pusat oleh-oleh, tempat menginap itu saling membutuhkan. Memang perlu sinergisitas antar pelaku wisata untuk membuat wisatawan betah berlama-lama di Banyumas,” ujarnya.
(K35-60)