BANJARNEGARA – Penyalahgunaan narkoba saat ini sudah merambah hingga kalangan remaja dan anak di bawah umur. Pergaulan yang salah menjadi salah satu pintu remaja terjebak penggunaan barang haram tersebut.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Banjarnegara Syamsudin saat membuka kegiatan Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba.
Menurutnya, generasi muda sebagai aset masa depan bangsa harus dibentengi dari bahaya narkoba. Peredaran dan penyalahgunaan narkoba semakin marak bahkan sudah melibatkan pelajar dan anak di bawah umur.
“Narkoba adalah ancaman nyata, jika tidak dilawan maka akan merusak masa depan generasi penerus bangsa,” tegasnya.
Dalam kegiatan yang diikuti oleh pelajar SMP ini, Wabup mengingatkan agar generasi muda untuk tidak salah dalam pergaulan. Selain itu, juga untuk terus menguatkan hati agar tidak terjebak kedalam penyalahgunaan narkoba.
Kesadaran akan berbakti kepada Tuhan, orang tua dan negara diharapkan bisa memperkuat tekad untuk menghindarkan diri dari ancaman narkoba.
“Melawan narkoba diperlukan kekuatan tekad dan langkah tegas. Jauhi narkoba, jangan kecewakan orang tua yang ingin melihat anak-anaknya sukses dalam meraih cita-cita,” katanya.
Peran Aktif
Dia juga meminta agar peserta sosialisasi menjadi agen dalam menyebarkan kebaikan dan beperan aktif dalam mengkampanyekan bahaya narkoba. Menyibukan diri dengan berbagai kegiatan positif seperti kepramukaan juga akan menghindarkan generasi muda dari perbuatan negatif, pergaulan bebas dan kecanduan narkoba.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarengara, dr Ahmad Setiawan menyampaikan, para pelajar sebisa mungkin menjauhi aktivitas merokok. Menurutnya, merokok bisa menjadi pintu masuknya narkoba karena kesamaan efek yang ditimbulkan berupa kecanduan.
Dikatakan, zat-zat kimia yang ada di rokok dan narkoba bisa memicu peningkatan hormon dopamin di otak yang mengakibatkan kecanduan. Hormon ini memberikan sensasi rasa senang dan nikmat.
“Jika konsumsi zat-zat tersebut dihentikan maka pengguna akan merasa gelisah karena sensasinya menjadi hilang,” katanya. (K36-60)