BANJARNEGARA – World Clean Up Day (WCD) diperingati secara internasional setiap tanggal 21 September. Hari itu, seolah seolah dunia bersibuk membersihkan lingkungannya dari sampah tak berguna.
Di SDIT Permata Hati, untuk menjaga konsistensi menjaga lingkungan tetap bersih, semangat WCD diterapkan sepanjang tahun. Setiap hari, siswa diwajibkan memungut sampah di lingkungan sekolah setiap usai kegiatan pembelajaran.
Kepala SDIT Permata Hati Ikhdatul Khasanah mengungkapkan, menjaga kebersihan lingkungan hendaknya tidak terikat pada momen tertentu misalnya WCD. Untuk memastikan semangat WCD berkesinambungan, pihaknya menerapkan program Ambil Lima Sampah (Alisa). “Jadi, selepas pelajaran siswa wajib memungut minimal lima sampah,” katanya.
Dikatakan, pihaknya tidak ingin membersihkan lingkungan hanya sebatas seremonial pada WCD. Justru, semangat WCD itu perlu ditanamkan setiap hari kepada siswa agar menjadi kebiasaan. “Kami tidak ingin hanya ikut-ikutan seremonial WCD, tapi setelah itu tidak ada tindak lanjut,” tandasnya.
Ikhdatul menuturkan, sampah-sampah yang dikumpulkan di lingkungan sekolah selanjutnya akan dikelola dengan menerapkan reduce, reuse, secycle (3R). Nantinya, sampah akan dikelompokkan dan dikelola dengan baik agar memberikan manfaat. Sampah organik bisa dimanfaatkan menjadi kompos, dan sampah anorganik dapat dimanfaatkan untuk bahan kerajinan. “Ini akan menjadi praktik pembelajaran tematik, sekaligus melatih kreativitas dan jiwa wirausaha siswa,” tuturnya.
Dihubungi terpisah, pelaksana WCD Kabupaten Banjarnegara Sumarlan menyatakan, kegiatan WCD dilaksanakan serentak di seluruh kecamatan dengan melibatkan unsur komunitas, sekolah, gerakan pramuka, instansi pemerintah, swasta dan pegiat lingkungan. “Semua terlibat dengan antusias membersihkan sampah-sampah di lingkungan mereka sendiri,” tuturnya.
Pihaknya juga berharap agar momentum WCD tidak hanya sebatas seremonial belaka. Lebih dari itu, peringatan ini sebagai momentum untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih dengan mengelola sampah dengan bijak.
“Jadi, setelah tahu betapa banyak sampah yang terkumpul dalam WCD, masyarakat semakin sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Dan kesadaran diterapkan setiap hari,” tandasnya. (K36-37)