PURBALINGGA – Pengurus Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Purbalingga masa Bhakti 2019-2024 dikukuhkan, Selasa (3/11) di OR Graha Adiguna Kompleks Pendopo Dipokusumo.
Pengukuhan dilakukan oleh Ketua BPD PHRI Provinsi Jawa Tengah melalui Wakil Ketua, Ilham Muhammad Saleh dan disaksikan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi.
Adapun pengurus BPC PHRI Kabupaten Purbalingga masa bhakti 2019 – 2024 yang dikukuhkan sesuai dengan SK BPD PHRI Provinsi Jawa Tengah Nomor 031/KPTS/PHRIJTXII/2019 antara lain Ketua dijabat Supono Mustajab, Wakil Ketua I dijabat Eko Susilo, Wakil Ketua II Abdul Gani, Sekretaris I Agus Dwiantoro, Sekretaris II Kristin, Bendahara I Kristian N S, Bendahara II, Sugeng Siswadi.
Ketua PHRI Purbalingga, Supono Mustajab berharap kepada bupati untuk selalu memberikan bimbingan. Serta tidak segan untuk mengajak PHRI bekerjasama membangun pariwisata daerah.
“PHRI Purbalingga siap menjadi mitra pemerintah yang berperan dalam pengembangan potensi pariwisata daerah. Kami akan mengadakan even nasional yang bisa meningkatkan pendapatan daerah.
Kepala Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Yanuar Abidin mengatakan, pengukuhan ini adalah salah satu upaya peningkatan inovasi di bidang kepariwisataan. Tujuannya yakni menambah daya tarik untuk menarik wisatawan Kabupaten Purbalingga.
“Selain itu, dengan terbentuknya PHRI yang berorientasi pada pembangunan dan peningkatan kepariwisataan. Diharapkan organisasi ini bisa menjadi wadah pemersatu dalam memperjuangkan dalam iklim usaha yang menyangkut harkat dan martabat pengusaha yang bergerak di bidang penyediaan akomodasi pariwisata, hotel, dan jasa makanan dan minuman, restoran serta lembaga pendidikan pariwisata,” katanya.
Peluang
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, Kabupaten Purbalingga sedang getol-getolnya mendorong sektor pariwisata agar lebih maju. Sebab, pariwisata adalah prime mover perekonomian, ketika ada wisata maka akan ada pengaruh bagi usaha jasa atau perdagangan akan menggeliat.
“Ini jadi peluang para pengusaha hotel restoran di Purbalingga untuk ke depan mengembangkan usahanya. Apalagi pertengahan 2020, bandara JB Soedirman akan segera dioperasionalkan, ini akan menjadi peluang baru, karena ketika ada bandara akan membawa perubahan besar,” katanya.
Nupati meyakini saat ini industri jasa restoran dan hotel berkontribusi terhadap PDRB di Purbalingga sekitar 10%. Akan tetapi keberadaan bandara dan pengembangan wisata akan menambah angka tersebut.
Dia mengucapkan terimakasih kepada pengusaha hotel retoran yang telah berkontribusi dan hadir di Purbalinga. Dengan demikian atas kehadiran ini akan menahan perputaran uang agar tetap di Purbalingga sehingga bisa berdampak pada perekonomian daerah dan peningkatan PAD.
Kepala Badan Keuangan daerah (Bakeuda) Drs Subeno MSi menjelaskan saat ini perolehan pajak daerah dari sektor Hotel dan Restoran di bulan November 2019 telah melebihi target yang ditetapkan.
“Pajak restoran dari target Rp 950 juta sudah tercapai lebih dari Rp 1 miliar. Sedangkan pajak hotel dari target Rp 54 juta sekarang sudah mencapai Rp 57 juta,” katanya.(F10-60)